
Detikntt.com||Kupang – Belum genap setahun diresmikan Presiden Joko Widodo, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi. Balai Sungai Nusa Tenggara (NT) II memastikan kerusakan tersebut sedang dalam penanganan dan ditargetkan rampung pada awal November 2025.
Kerusakan pada bangunan penahan bendungan ini memicu kekhawatiran akan potensi roboh total saat musim hujan tiba. Namun, Kabid Pelaksanaan SDM Balai Sungai NTT II, Frengky Welkis, kepada media di Kupang, Senin (22/09/2025) menegaskan bahwa perbaikan dilakukan oleh PT Nindya Karya selaku penyedia, yang masih bertanggung jawab dalam masa perawatan hingga 2026.
“Sekarang sedang kami tangani. Penyedia juga punya tanggung jawab sampai tahun depan. Harapannya, pada periode hujan berikut, tanah atau batuan sudah bisa tertahan,” ujar Frengky
Frengky menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada bagian bangunan pelengkap akibat tekanan aktif pada tanah saat hujan yang mengakibatkan uplift. “Kondisi saat ini sudah ditangani pihak pelaksana yang masih dalam masa pemeliharaan,” jelasnya.
Meskipun demikian, Frengky memastikan bahwa fungsi dan manfaat bendungan tidak terganggu. “Layanan air untuk kepentingan irigasi dan air baku berjalan normal,” tambahnya. Bendungan Temef, yang menelan anggaran Rp2,7 triliun, dibangun oleh PT Waskita Karya sejak 2017. **







