
DetikNTT.com || Kupang – Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) di Lapangan Upacara Kejati NTT pada Rabu pagi, 14 Mei 2025. Upacara ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejati NTT Zet Tadung Allo, S.H., M.H. selaku Inspektur Upacara dihadiri oleh Wakajati NTT Ikhwan Nul Hakim, S.H., Kajari Kota Kupang Hotma Tambunan, S.H., M.Hum., para pejabat utama Kejati NTT, seluruh pegawai Kejati NTT dan pegawai Kejari Kota Kupang.
Peringatan tahun ini mengusung tema nasional “PERSAJA Bersinergi Mendukung Institusi Wujudkan Asta Cita Penegakan Hukum.”

Dalam amanat Jaksa Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. ST. Burhanuddin, S.H., M.M., M.H. yang dibacakan oleh Kajati NTT, ditegaskan bahwa peringatan HUT PERSAJA bukanlah sekadar seremoni, tetapi menjadi momentum refleksi mendalam tentang sejauh mana jaksa telah mengemban amanah sebagai penjaga hukum yang adil dan bermartabat.
“Pertanyaan mendasar yang perlu kita renungkan bersama adalah: Seberapa jauh kita telah menjalankan amanah sebagai jaksa yang berintegritas dan adaptif terhadap perkembangan zaman?” ungkap Kajati NTT saat membacakan amanat Jaksa Agung.
Peran Strategis PERSAJA dalam Reformasi Hukumjaksa Agung menegaskan bahwa PERSAJA memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi Kejaksaan menuju institusi yang berkeadilan, humanis, akuntabel, dan modern. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas anggota, penguatan kode etik, dan advokasi kebijakan yang mendukung reformasi hukum nasional.
Dalam konteks implementasi KUHP Nasional (UU No. 1 Tahun 2023), PERSAJA telah aktif menyelenggarakan seminar dan sosialisasi guna mencegah disparitas hukum. Tidak hanya itu, organisasi profesi ini juga memberikan kontribusi nyata dalam proses penyusunan RUU KUHAP, termasuk menyusun naskah akademik dan menyelenggarakan uji publik.
“PERSAJA bukan sekadar organisasi profesi, tetapi menjadi motor penggerak dalam reformasi sistem hukum pidana yang adil dan adaptif,” lanjut Kajati.
Lambang PERSAJA dan Jiwa KorsaDalam amanat tersebut, Jaksa Agung juga mengulas filosofi lambang PERSAJA yang mencerminkan nilai-nilai luhur profesi jaksa, seperti timbangan keadilan, pedang keberanian, kepak sayap semangat kemajuan, dan Trapsila Adhyaksa (Satya, Adhi, Wicaksana).
Lambang ini menjadi pengingat bahwa profesi jaksa adalah panggilan mulia, bukan sekadar pekerjaan administratif.Yang tak kalah penting, Jaksa Agung mengingatkan pentingnya jiwa korsa di tubuh Adhyaksa sebagai semangat persaudaraan dan solidaritas yang menyatukan seluruh jaksa untuk tetap teguh pada kebenaran, hukum, dan kepentingan pub
Menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks di era globalisasi dan digitalisasi, Jaksa Agung menegaskan perlunya PERSAJA untuk mendorong profesionalisme dan daya saing global para jaksa Indonesia, termasuk melalui penugasan di organisasi internasional seperti International Association of Prosecutors (IAP).
Selain itu, kesejahteraan jaksa juga menjadi perhatian penting, bukan hanya sebagai penghargaan material, tetapi sebagai bentuk dukungan terhadap integritas dan semangat pengabdian. Menutup amanatnya, Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk menjaga semangat dan warisan sejarah PERSAJA, serta menjadikannya sebagai rumah pembinaan karakter dan kecakapan hukum.
“Jadilah jaksa yang bukan hanya cerdas di ruang sidang, tetapi juga peka di tengah masyarakat. Kita rawat warisan sejarah dan wujudkan jaksa-jaksa Indonesia yang berintegritas, profesional, dan dicintai rakyat.”
Tasyakuran Serentak se-IndonesiaUsai upacara, Kejati NTT mengadakan Tasyakuran HUT PERSAJA ke-74 yang dilakukan secara sederhana melalui pemotongan tumpeng, dan dilaksanakan serentak oleh seluruh Kejaksaan Tinggi se-Indonesia melalui Zoom Meeting. Kejati NTT siap mengawal transformasi hukum demi tegaknya keadilan, integritas, dan kepercayaan publik di bumi Flobamorata*




