DetikNTT.Com || Kupang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang akan menghubungkan Pulau Larantuka dan Adonara di Kabupaten Flores Timur. Proyek jembatan sepanjang 800 meter ini telah tertunda sejak 2015, namun kini kembali mendapatkan perhatian serius untuk segera direalisasikan.
Dalam rapat yang digelar di Kupang, pimpinan DPRD NTT menyatakan pentingnya pembangunan jembatan ini bagi kemajuan wilayah NTT, khususnya dalam meningkatkan konektivitas antar pulau. Beberapa anggota dewan, seperti Yohanis de Rosari, Pata Vincentius, dan Mercy Piwung, menegaskan bahwa masyarakat setempat sangat mengharapkan terwujudnya proyek ini.
Perencanaan proyek ini melibatkan kolaborasi antara Tim Tidelbrest dari Belanda dan Indonesia. Pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk studi awal, namun biaya keseluruhan yang dibutuhkan mencapai Rp5 triliun. Biaya yang tinggi ini menjadi salah satu kendala utama yang menghambat pelaksanaan proyek, sehingga diperlukan investor untuk mendukung pembiayaan lebih lanjut.
Selain jembatan, proyek ini juga melibatkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) yang memanfaatkan arus laut Gonzalo. PLTAL ini direncanakan memiliki kapasitas awal sebesar 45 MW dan berpotensi ditingkatkan hingga 300 MW, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di wilayah tersebut.
Menurut Latif Gau, Direktur Utama PT Tidal Bridge Indonesia, pembangunan jembatan sebenarnya direncanakan dimulai pada 5 September 2024. Namun, proyek tersebut mengalami penundaan karena berbagai faktor. Latif berharap DPRD NTT segera memberikan persetujuan akhir dan proyek ini dapat segera dilanjutkan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MOU antara Pemda NTT, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Tidal Bridge Indonesia, dan PT PLN (Persero) dalam acara Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta pada 5 September 2024, tim Tidal Bridge akan melakukan audiensi dengan Pemda NTT pada 9-11 September 2024. Tim ini terdiri dari perwakilan dari Belanda dan Indonesia yang akan mendiskusikan langkah-langkah strategis untuk merealisasikan proyek ini.
Dengan dukungan penuh dari DPRD NTT dan kerja sama berbagai pihak, pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah diharapkan dapat segera dimulai dan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta infrastruktur di Nusa Tenggara Timur.***