Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerahKesehatan

ChildFund International Dorong Penurunan Stunting Melalui Program Berbasis Komunitas

395
×

ChildFund International Dorong Penurunan Stunting Melalui Program Berbasis Komunitas

Sebarkan artikel ini

DetikNTT.Com || Kupang — Upaya penurunan stunting di Indonesia terus menunjukkan hasil positif berkat kolaborasi multisektor. Salah satu kontribusi signifikan datang dari ChildFund International di Indonesia yang menginisiasi program Accelerated Stunting Reduction Program (ASRP), sebuah pendekatan berbasis komunitas yang menempatkan pengasuhan anak dan gizi keluarga sebagai kunci utama intervensi.

ChildFund International di Indonesia, bagian dari jaringan global ChildFund International yang beroperasi di 23 negara, telah hadir di Indonesia sejak 1973 melalui kerja sama resmi dengan Kementerian Sosial RI. Selama periode 2022–2024, program-program ChildFund telah menjangkau lebih dari 2,5 juta anak dan keluarga di delapan provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur .

Menurut Health Specialist ChildFund Indonesia, Siti Aisah, ASRP menitikberatkan intervensi pada periode krusial 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari ibu hamil hingga anak berusia dua tahun. Pendekatan ini diyakini lebih efektif dalam mencegah stunting dibandingkan intervensi setelah anak mengalami gangguan pertumbuhan.

Baca Juga:  Wali Kota Buka Pekan Panutan Pajak di Kecamatan Kota Raja

“Awalnya kami memulai intervensi pada balita, namun kini kami memperluas cakupan kepada ibu hamil muda untuk memperkuat pencegahan sejak dini,” ujar Siti Aisah dalam kegiatan diseminasi capaian ASRP yang digelar Rabu (11/6).

Baca Juga:  Misi Dagang Jatim-NTT Hasilkan Kesepakatan Beras Rp27 Miliar: Kadin Kota Kupang Optimis Dongkrak Ekonomi Lokal

ASRP sendiri merupakan kelanjutan dari program Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor) yang berjalan sukses pada 2020–2021. Kota Bogor menjadi prototipe program dengan hasil yang sangat menjanjikan: prevalensi stunting turun dari 35,9% menjadi 28,6%, kasus gizi buruk berat menurun dari 9,4% menjadi 3,2%, serta gizi buruk menurun dari 26,6% menjadi 12,7%.

Baca Juga:  Wakapolda NTT Kunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur Ende, Berikan Bantuan Sosial kepada Anak-Anak
Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *