DetikNTT.Com || Kupang — Upaya penurunan stunting di Indonesia terus menunjukkan hasil positif berkat kolaborasi multisektor. Salah satu kontribusi signifikan datang dari ChildFund International di Indonesia yang menginisiasi program Accelerated Stunting Reduction Program (ASRP), sebuah pendekatan berbasis komunitas yang menempatkan pengasuhan anak dan gizi keluarga sebagai kunci utama intervensi.
ChildFund International di Indonesia, bagian dari jaringan global ChildFund International yang beroperasi di 23 negara, telah hadir di Indonesia sejak 1973 melalui kerja sama resmi dengan Kementerian Sosial RI. Selama periode 2022–2024, program-program ChildFund telah menjangkau lebih dari 2,5 juta anak dan keluarga di delapan provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur .
Menurut Health Specialist ChildFund Indonesia, Siti Aisah, ASRP menitikberatkan intervensi pada periode krusial 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari ibu hamil hingga anak berusia dua tahun. Pendekatan ini diyakini lebih efektif dalam mencegah stunting dibandingkan intervensi setelah anak mengalami gangguan pertumbuhan.
“Awalnya kami memulai intervensi pada balita, namun kini kami memperluas cakupan kepada ibu hamil muda untuk memperkuat pencegahan sejak dini,” ujar Siti Aisah dalam kegiatan diseminasi capaian ASRP yang digelar Rabu (11/6).
ASRP sendiri merupakan kelanjutan dari program Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor) yang berjalan sukses pada 2020–2021. Kota Bogor menjadi prototipe program dengan hasil yang sangat menjanjikan: prevalensi stunting turun dari 35,9% menjadi 28,6%, kasus gizi buruk berat menurun dari 9,4% menjadi 3,2%, serta gizi buruk menurun dari 26,6% menjadi 12,7%.







