Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Pria Paruh Baya dari TTS Kunjungi SIAGA Center untuk Dukung Calon Gubernur

36
×

Pria Paruh Baya dari TTS Kunjungi SIAGA Center untuk Dukung Calon Gubernur

Sebarkan artikel ini

Kupang, NTT – menjadi momen yang mengesankan di Sekretariat SIAGA Center di Jalan Sudirman, saat Benyamin Tefa, seorang pria paruh baya asal Desa Op, Kecamatan Nunkolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, tiba dengan penuh semangat. Perjalanan menuju Kupang memakan waktu 4-5 jam menggunakan transportasi umum, namun cuaca panas tidak mengendurkan niatnya.

Dengan mengenakan batik merah dan kain sarung, Benyamin Tefa melangkah percaya diri dan langsung menyapa staf SIAGA Center. Keberaniannya untuk datang sendiri, hanya diantar sopir, cukup mengejutkan banyak orang.

Saat ditanya mengenai keperluannya, Benyamin menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk mengambil baliho dan stiker pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu. “Saya minta baliho dan stiker Pak Simon Kamlasi,” ungkapnya polos.

Baca Juga:  Penghijauan Infrastruktur Warnai Peringatan Hari Bakti PUPR ke-79 di NTT

Benyamin mengungkapkan kebanggaannya terhadap Simon Petrus Kamlasi, yang dianggapnya sebagai putera terbaik Tanah Timor. Ia meyakini bahwa kontribusi Kamlasi kepada masyarakat sangat berarti. “Pak Simon sudah bantu banyak orang,” tuturnya.

Baca Juga:  Kunker di Manggarai, Pj. Gubernur NTT Dorong Percepatan Penanganan Stunting

Kisah Benyamin Tefa membuat Direktur SIAGA Center, Yusinta Ningsih Nenobahan, terinspirasi. Setelah mendengar permintaan Benyamin, Yusinta segera menyambutnya dan memberikan baliho serta stiker yang diminta. Ia juga memfasilitasi perjalanan Benyamin kembali ke desanya.

Baca Juga:  Rapimprov KADIN Nusa Tenggara Timur 2024 Akan Digelar di Hotel Harper Kupang

 

Yusinta menekankan bahwa kehadiran Paket SIAGA di NTT bukan hanya dirindukan, tetapi juga sudah melekat di hati masyarakat. “Cinta masyarakat untuk Paket SIAGA sudah tertanam,” ujarnya.

Cerita Benyamin Tefa menjadi pelajaran berharga bagi Yusinta dan masyarakat, bahwa cinta bisa dibuktikan melalui perjuangan tulus. Ini menunjukkan dedikasi yang kuat dari masyarakat untuk mendukung calon pemimpin yang mereka idolakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *