Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahPilkadaPolitik

Pawai Bulan Budaya : Momentum Solidaritas dan Kepedulian Sosial Kaum Bapak Jemaat Pniel Sikumana

144
×

Pawai Bulan Budaya : Momentum Solidaritas dan Kepedulian Sosial Kaum Bapak Jemaat Pniel Sikumana

Sebarkan artikel ini
Ket : Pawai Peringati hari keturunan Roh Kudus dan bulan budaya setelah Paskah, kaum bapak Jemaat Pniel Sikumana (JPS) bersama kaum bapak Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), foto : Tim/Red

DetikNTT.Com || Kota Kupang – Peringati hari keturunan Roh Kudus dan bulan budaya setelah Paskah, kaum bapak Jemaat Pniel Sikumana (JPS) bersama kaum bapak Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menggelar pawai bulan budaya.

Pawai bulan budaya hari keturunan Roh Kudus ini di ikuti oleh mayoritas Kaum Bapak Sinode GMIT kurang lebih 1.500 orang di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, (23/5).

Example 300x600

Pantauan wartawan media ini acara tersebut dimeriahkan dengan tarian adat dari kaum bapak Jemaat Pniel Sikumana, natoni adat dari Suku Amarasi dan diiringi pula oleh sejumlah grup drum band, serta atraksi Tari Reog dari perwakilan Kontak Kerukunan Sosial (K2S) NTT dan Kerukunan Keluarga Jawa (KKJ).

Pawai ini merupakan peringatan Roh Kudus turun setelah momen Hari Raya Paskah. Setiap gereja yang terlibat turut menyoroti kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang, gerakan kaum bapak masuk gereja dan peduli sampah.

Selain itu, semua mobil dihiasi dengan ornamen dan pakaian adat, lalu dipenuhi pisang, jagung, ubi, kelapa, dan pinang sebagai wujud persembahan terhadap gereja.

Ketua Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT, Roddialek Pollo menyatakan sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini.

Dikatakan Roddialek, Awalnya hanya tujuh gereja yang menyatakan kesiapan untuk bergabung dalam acara itu, namun setelah informasi mulai beredar, semua gereja turut berpatisipasi.

“Ini karena semangat bersama sekaligus revitalisasi kaum bapak Sinode GMIT sehingga adapula gerakan kaum bapak masuk gereja, termasuk sayang perempuan dan anak,” jelasnya.

Roddialek berharap kegiatan yang baru pertama kali digelar ini bisa berkelanjutan hingga tahun mendatang agar membangkitkan semangat kaum bapak dalam pelayanan gerejawi karena walaupun adanya perbedaan dalam budaya tetapi dalam momen ini dapat menyatukan perbedaan itu.

Terpisah, Ketua Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Kaum Bapak Jemaat Pniel Sikumana, Yohanis Pandie, S.Pi menyatakan, sesuai dengan Tema, Roh Kudus memampukan gereja bersaksi tentang keadilan dan damai sejahtra. Dan pesan yang di bawah persekutuan kaum bapak Jemaat GMIT Pniel Sikumana mendukung gerakan kaum bapak masuk gereja.

“Kaum bapak JPS juga mengangkat Issue membangun lingkungan bebas sampah menjadi ciptaan hidup alam semesta, menjaga kelestarian alam semesta merupakan wujud kepercayaan yang Tuhan berikan pada kita,”. Ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, Dari tema pesan kaum bapak masuk gereja maka dengan momentum pawai kaum bapak GMIT saat ini kami terus memperkuat kelembagaan untuk terus meningkatkan persekutuan beribadat di wilayah/lingkungan kaum bapak lewat pewartaan kebenaran firman Tuhan di mulai dari rumah kaum bapak agar menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga kaum bapak dan terus menginisiasi pemberdayaan ekonomi jemaat lewat kerja kolaborasi, inovasi baik ke dalam maupun keluar jemaat.

“Salah satu program pengendali Inflasi tingkat provinsi khususnya kebutuhan pokok jemaat seperti, pertanian, peternakan, perikanan, dan menumbuhkembangkan pelatihan untuk pengembangan ketrampilan dan UMKM di kaum perempuan untuk menghasilkan berbagai produk olahan untuk dipasarkan di ritel modern,” Jelas Yohanis.

Dikatakan Yohanis Pandie, sementara issue sampah, di Kota Kupang yang perlu di tangani bersama dan masih terdapat kekurangan air bersih maka kaum bapak JPS mendukung pemerintah Kota Kupang dalam hal sampah di rumah tangga dan mendukung program Sinode GMIT dan pemerintah dalam program tanam dan panen air.

Senada juga dikatakan salah satu peserta pawai sekaligus hubungan masyarakat (humas) kaum bapak JPS, Y Alfons Mau, S.H mengungkapkan sangat senang bisa hadir dalam kegiatan keagamaan ini.

“Saya bersama 26 orang mewakili kaum bapak dari JPS membawa sejumlah pangan lokal untuk persembahan. Dan dalam pawai kami juga mempersembahkan atraksi tarian adat, Foti dan Menari. Karena ini merupakan kegiatan kami (kaum bapak), makanya kami ramai-ramai untuk mempentaskannya dan diharapkan untuk kegiatan seperti ini kedepannya semua kaum bapak JPS harus mendukung dan ikut terlibat demi kebersamaan kita,” Pungkas Oscar sapaannya. @Tim/Red

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dilarang Copy!