DetikNTT.com || Kupang -Gubernur NTT, Melki Laka Lena bersama Wakil Gubernur NTT, Johanis Asadoma menginstruksikan kepada semua pihak terkait untuk membangun kolaborasi dan bersinergi dalam pengendalian inflasi serta digitalisasi untuk peningkatan ekonomi. Demikian instruksi beliau berdua dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dengan tema : ‘Sinergi Pengendalian Inflasi Dan Akselerasi Digitalisasi Provinsi NTT’ yang dilaksanakan di Ruang Rapat Gubernur NTT pada Rabu 5 Maret 2025.
“HLM TPID dan TP2DD ini sebagai strategi besar untuk menavigasi tantangan ekonomi serta menjaga stabilitas harga dan memastikan percepatan digitalisasi di berbagi sektor sebagai fondasi transformasi ekonomi di NTT dapat berjalan optimal. Di bulan suci Ramadhan dan menjelang hari raya Paskah 2025, secara historis berpotensi dan pasti terjadi peningkatan permintaan barang kebutuhan pokok dan berpotensi mendorong kenaikan harga hingga adanya inflasi. Kita perlu bangun komunikasi dan sinergi yang baik untuk menangani tantangan inflasi ini”, ungkap Gubernur Melki.

“Dalam mengendalikan inflasi dan menjaga kestabilan harga barang kita harus pastikan 4 pilar utama stabilisaasi ekonomi yaitu ketersediaan stok (kecukupan pasokan stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat), kelancaran distribusi (memastikan rantai pasok berjalan lancar), keterjangkauan harga (melalui intervensi pasar agar harga tetap stabil dan daya beli masyarakat tidak terganggu), dan komunikasi yang efektif dan tepat terkait informasi terkait stok, distribusi dan harga barang.
Gubernur juga menghimbau langkah strategis yang harus dilakukan diantaranya yaitu pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar (untuk menjaga stabilitas harga di NTT), bantuan sosial dan bantuan pangan untuk menjaga daya beli masyarakat, peningkatan produksi lokal untuk komoditas yang memiliki volatitilitas tinggi seperti beras, telur, ayam serta memperkuat koordinasi lintas sektor baik dengan pemerintah pusat, daerah dan pengusaha agar distribusi tetap lancar.
Ia menambahkan, selain menjaga stabilitas harga, digitalisasi adalah kunci utama untuk peningkatan efisiensi dan akuntabilitas dan kesejahteraan masyarakat. ”Digitalisasi juga dapat dilakukan dengan pemetaan data, perencanaan pembangunan, efisiensi distribusi, penguatan sektor industri dan hilirisasi produk unggulan,” kata Gubernur.