Oleh: Maria Elisabeth Modhe Padha, M.Pd Guru SMAS St. Thomas Aquinas Sumba Barat Daya
DetikNTT.com || Kupang– Kemajuan teknologi telah membawa generasi milenial ke dunia yang penuh peluang, namun juga tantangan besar, terutama terkait literasi. Distraksi dari perangkat digital seperti media sosial, game, dan konten hiburan instan sering kali mengalihkan perhatian generasi muda dari kebiasaan membaca, menulis, dan berpikir kritis.
Akibatnya, kemampuan literasi yang menjadi fondasi penting untuk pengembangan intelektual dan sosial semakin terabaikan.Disiplin menjadi solusi utama untuk melawan distraksi ini. Generasi milenial perlu membangun kedisiplinan dalam mengatur waktu penggunaan teknologi, dengan memberi prioritas pada aktivitas literasi. Meluangkan waktu khusus untuk membaca buku, menulis ide, atau menganalisis informasi dapat menjadi langkah awal untuk membentuk kebiasaan literasi yang kuat.
Selain itu, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membimbing generasi muda agar mampu memanfaatkan teknologi secara bijak tanpa kehilangan esensi literasi.Dengan disiplin yang konsisten, generasi milenial dapat memanfaatkan era digital sebagai alat untuk memperkuat kemampuan literasi, bukan sebagai penghalang.
Literasi yang dilandasi kedisiplinan tidak hanya akan membantu mereka menghadapi tantangan global, tetapi juga membangun karakter dan daya saing yang unggul. Saat disiplin menjadi kebiasaan, literasi akan kembali menjadi pilar penting bagi generasi milenial untuk mencapai masa depan yang lebih cerah.