
DetikNTT.com||Kefamenanu– Universitas Timor (UNIMOR) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, terus menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) yang menjadi kebanggaan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Dengan biaya kuliah yang terjangkau serta lokasi kampus yang strategis, UNIMOR semakin memudahkan generasi muda di kawasan perbatasan untuk mengakses pendidikan tinggi. Rektor UNIMOR, Dr. Ir. Stefanus Sio, M.P, menyampaikan bahwa kampus tersebut terus berbenah dalam pengembangan institusi dan peningkatan mutu pendidikan.
“Saat ini kami sudah memperoleh izin operasional untuk Program Studi S1 Kehutanan dan telah dimasukkan dalam seleksi jalur mandiri tahun ini,” ungkap Rektor Stefanus saat ditemui media ini, Jumat (20/6/2025).
Selain itu, UNIMOR juga tengah memproses pembukaan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian serta peningkatan jenjang dari D3 ke S1 Keperawatan. “Kami berharap izin S1 Keperawatan bisa selesai tahun ini, agar bisa menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran depan,” tambahnya.
Rektor menyebutkan bahwa empat program studi favorit saat ini adalah Teknologi Informasi, Pertanian, Administrasi Negara, dan Manajemen. Dari total 17 program studi yang tersedia, sebanyak 11 telah terakreditasi “Baik Sekali” dan 6 lainnya berstatus “Baik”. Secara institusional, UNIMOR juga telah mengantongi akreditasi “Baik” dan akan menjalani asesmen ulang dalam waktu dekat.
“Status akreditasi sangat penting sebagai tolak ukur masyarakat dalam memilih perguruan tinggi,” tegasnya.
Antusiasme calon mahasiswa terhadap UNIMOR sangat tinggi. Dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan UTBK 2025, peserta tidak hanya berasal dari TTU, Belu, Malaka, TTS, tetapi juga dari daratan Flores, Sumba, Alor, bahkan luar NTT. Total kuota penerimaan mahasiswa baru tahun ini mencapai 2.700 orang, terdiri dari 483 orang melalui jalur SNPMB, sebagian melalui UTBK, dan sisanya dari jalur mandiri.
“Animo calon mahasiswa baru merata di seluruh program studi pada empat fakultas yang ada. Namun yang paling diminati adalah Teknik Informatika, FISIPOL, Ekonomi, dan Pertanian,” kata Rektor.
Meski menghadapi keterbatasan fasilitas, UNIMOR tetap berkomitmen memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah.
“UNIMOR adalah kebanggaan masyarakat TTU. Kami tetap berupaya menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap berkontribusi di berbagai sektor,” tandas Rektor Stefanus.
UNIMOR merupakan salah satu PTN di Indonesia yang telah menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sejak tahun 2014 dengan status PTN Satker. Hingga tahun 2024, jumlah mahasiswa UNIMOR tercatat sebanyak 9.794 orang yang tersebar di empat fakultas dan 15 program studi serta satu program diploma. Dengan tambahan kuota 2.700 mahasiswa baru di tahun 2025, tantangan keterbatasan sarana dan prasarana perkuliahan pun semakin dirasakan.
“Kami berharap pemerintah pusat dapat memperhatikan kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana di UNIMOR agar Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa dijalankan secara maksimal, terutama dalam konteks wilayah perbatasan,” tutup Rektor Stefanus.







