DetikNTT.Com || Kupang – Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu (Paket SIAGA), resmi menggelar deklarasi pencalonan mereka pada Selasa (27/8) di GOR Oepoi, Kupang. Deklarasi ini dihadiri oleh raja-raja dari Timor, Sumba, dan Manggarai yang memberikan dukungan penuh kepada pasangan ini.
Acara dimulai dengan simbolis pelepasan sepasang merpati putih oleh pasangan calon sebagai lambang perdamaian dan komitmen untuk terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat NTT. Dalam sambutannya, Simon Petrus Kamlasi menegaskan bahwa Paket SIAGA hadir untuk membawa perubahan besar di NTT dengan mengedepankan persatuan dan perdamaian. Mereka bertekad mengentaskan provinsi NTT dari berbagai stigma keterbelakangan dan mendorong kemajuan di semua sektor.
“Dengan persatuan, perdamaian, dan kerja keras yang tiada henti, SIAGA akan menjadi pembawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat NTT. Kami berkomitmen untuk membawa NTT bangkit menuju kesejahteraan,” ujar Simon Petrus Kamlasi dalam pidatonya.
Salah satu momen penting dalam deklarasi ini adalah penyerahan cambuk dari raja Amarasi kepada Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu. Penyerahan cambuk ini melambangkan bahwa kedua tokoh tersebut telah mendapat kepercayaan dari masyarakat NTT. Raja Amarasi menyampaikan harapannya agar pasangan SIAGA menjaga amanah ini dan menggunakannya untuk kemajuan provinsi.
“Kami menyerahkan cambuk ini sebagai simbol kepercayaan rakyat NTT kepada Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu. Jagalah kepercayaan ini, gunakanlah dengan bijak untuk membangun NTT lebih baik,” tutur Raja Amarasi.
Setelah acara deklarasi, pasangan SIAGA dan rombongan berjalan kaki menuju kantor KPU NTT untuk mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilihan Gubernur. Dalam perjalanan tersebut, mereka diiringi oleh tarian caci khas Manggarai dan disambut dengan nyanyian adat Natoni dari masyarakat Timor saat tiba di pintu gerbang KPU.
Deklarasi ini menandai dimulainya perjuangan Paket SIAGA untuk memimpin NTT dengan dukungan kuat dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh adat di NTT.***