Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Mantan Sekretaris GMKI Waingapu Mengecam atas sikap diskriminatif oknum Disnakertrans Sumba Timur-NTT

337
×

Mantan Sekretaris GMKI Waingapu Mengecam atas sikap diskriminatif oknum Disnakertrans Sumba Timur-NTT

Sebarkan artikel ini
Ket : Mantan Sekretaris Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Waingapu Masa Bhakti 2022-2024, Oktavianus Datu Biru, foto : Istimewa

DetikNTT.Com || Waingapu – Mantan Sekretaris Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Waingapu Masa Bhakti 2022-2024, Oktavianus Datu Biru, angkat bicara terkait peristiwa yang terjadi di Sekretariat Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Asal Lewa-Waingapu (IKPML-Waingapu). Ia mengecam keras tindakan oknum pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumba Timur yang diduga masuk tanpa izin ke sekretariat mahasiswa saat seorang mahasiswi sedang berganti pakaian, serta melontarkan cap negatif “kumpul kebo” kepada para mahasiswa.

“Perilaku masuk ke sekretariat mahasiswa tanpa izin saat mahasiswi sedang dalam kondisi berganti pakaian adalah bentuk pelanggaran privasi dan etika publik. Lebih jauh, pelabelan ‘kumpul kebo’ terhadap mahasiswa adalah tindakan tidak beradab dan mencederai martabat generasi muda,” ujar Oktavianus dalam pernyataannya, Minggu (29/6/2025).

Ia menilai, tuduhan yang dilontarkan secara sembarangan tanpa dasar tersebut merupakan bentuk kekerasan simbolik yang tidak hanya mempermalukan individu, tetapi juga mencoreng nama baik organisasi kemahasiswaan dan mahasiswa sebagai kelompok intelektual muda.

Baca Juga:  Bendungan Temef Rusak Akibat Hujan Deras, BBWS NT II Klaim Perbaikan Ditargetkan Rampung November

“Mahasiswa bukan objek fitnah. Sekretariat bukan tempat liar yang bisa dihakimi secara bebas. Ini adalah ruang belajar, Gedung Sekolah Latihan dan perjuangan. Tuduhan seperti itu bisa merusak kepercayaan publik terhadap organisasi dan psikologis korban,” tambahnya.

Baca Juga:  Dukung Program Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Bripka Agus Riyanto Damping Kelompok Tani Ae Heu

Lebih lanjut, Oktavianus mendesak pihak Disnakertrans Kabupaten Sumba Timur untuk segera:
1. Melakukan klarifikasi terbuka atas peristiwa yang terjadi;
2. Menindak secara tegas oknum pegawai yang melanggar etika;
3. Menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada mahasiswa dan organisasi IKPML-Waingapu.

“Saya mendorong organisasi mahasiswa yang merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum atau menggunakan mekanisme pengaduan ke lembaga HAM dan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak jika perlu, demi pemulihan nama baik dan martabat,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pj. Gubernur NTT Koordinasi Langkah Mitigasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Ia juga mengajak seluruh pihak, khususnya para aparatur sipil negara (ASN), untuk menempatkan diri secara profesional dan menghormati ruang-ruang hidup mahasiswa.

“Sumba adalah tanah peradaban. Kita semua bertanggung jawab menjaga kehormatan anak-anak muda yang sedang berjuang menempuh pendidikan. Jangan biarkan pelecehan simbolik seperti ini terus terjadi di ruang publik,” tegas Oktavianus.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Disnakertrans Kabupaten Sumba Timur terkait insiden tersebut.

Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *