DetikNTT.Com || Kupang, – Kasus bunuh diri yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Peningkatan jumlah korban bunuh diri tidak hanya mencatatkan angka yang mengkhawatirkan, tetapi juga memperlihatkan dampak buruk dari penyebaran konten tragis melalui media sosial. Sebuah fenomena yang kini semakin memperburuk keadaan, dengan video dan foto bunuh diri yang cepat tersebar, menciptakan efek domino yang semakin meresahkan.
Dalam beberapa minggu terakhir, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat telah kehilangan empat jiwa akibat tindakan bunuh diri dengan cara gantung diri. Kejadian-kejadian ini menambah ketegangan di tengah masyarakat yang mulai resah dengan mudahnya akses terhadap konten tragis tersebut melalui media sosial. Di sisi lain, anak-anak dan remaja menjadi kelompok yang paling rentan terpengaruh, karena mereka masih dalam tahap perkembangan psikologis yang sangat sensitif terhadap dampak lingkungan.
Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol. Aldinan R.J.H Manurung, S.H., S.I.K., M.Si, kepada Media ,Rabu 22 Januari 2025, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai fenomena ini. Ia dengan tegas menyatakan bahwa pihak kepolisian akan menindak siapa pun yang terbukti menyebarkan konten bunuh diri, menyebut tindakan tersebut lebih dari sekadar pelanggaran hukum. “Ini adalah kejahatan! Kami akan menindak tegas siapa pun yang menyebarkan konten bunuh diri. Ini bukan hanya merusak psikologis masyarakat, tetapi juga menciptakan efek peniruan yang sangat berbahaya,” tegas Aldinan.
Penyebaran konten bunuh diri di media sosial bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga berkaitan dengan tanggung jawab moral setiap individu. Masyarakat harus lebih sadar akan dampak dari apa yang mereka bagikan, serta bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi orang lain, terutama mereka yang sedang menghadapi masalah berat dalam hidup.
Dalam peringatan yang sama, Kompol Pol Aldinan mengingatkan bahwa hukuman berat menanti bagi siapa pun yang terbukti menyebarkan konten bunuh diri. “Kami akan memastikan tidak ada yang lolos begitu saja,” tambahnya.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan media sosial, serta lebih peka terhadap dampak yang bisa ditimbulkan dari konten yang mereka bagikan. Kepedulian terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan orang lain menjadi kunci utama dalam menghadapi permasalahan ini.
Kepolisian dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa tragedi bunuh diri tidak menjadi tontonan atau bahan perbincangan semata. Sudah saatnya kita bertindak untuk menghentikan penyebaran konten yang dapat memperburuk keadaan dan memberikan dampak buruk bagi banyak orang. Jangan biarkan media sosial menjadi senjata yang mempercepat kehancuran hidup orang lain.