
Ruteng,detikntt.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung ajang balap sepeda internasional Tour de EnTeTe 2025 dengan memastikan ruas-ruas jalan nasional di Pulau Flores dalam kondisi mantap dan siap dilintasi para peserta.
Fokus utama persiapan jalan terletak pada ruas jalan nasional Ruteng–Malwatar–Labuan Bajo, yang menjadi salah satu lintasan strategis dalam perhelatan tersebut. Hingga awal September 2025, Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 3 melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi NTT, Parsaoran Samosir, S.T., menyampaikan bahwa berbagai penanganan telah dilakukan secara intensif demi menjamin kelancaran dan keselamatan jalur.Kegiatan preservasi jalan swakelola ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi jalan agar tetap optimal pada tahun 2025, ungkap Parsaoran.
Penanganan Jalan Dilakukan di Luar Segmen PT. AKAS
Penanganan ini mencakup pekerjaan di luar ruas jalan yang telah ditangani oleh PT. AKAS pada tahun 2023/2024, yang saat ini masih dalam masa pemeliharaan hingga 2026.Benar sekali, jadi penanganan tambal lubang, pembuatan marka jalan, dan perbaikan drainase melalui paket preservasi jalan swakelola tahun 2025 ini memang dikerjakan di luar dari segmen-segmen pekerjaan yang telah dikerjakan oleh PT. AKAS, tegas Saor, sapaan akrab Parsaoran.
Penanganan Teknis dan Infrastruktur Pendukung
Dalam kegiatan preservasi ini, beberapa pekerjaan utama yang dilakukan antara lain:
* Penambalan lubang jalan pada titik-titik yang mengalami kerusakan atau aus.
* Perbaikan saluran drainase untuk memastikan aliran air berjalan baik dan tidak merusak badan jalan.
* Pemasangan rambu lalu lintas untuk mendukung keselamatan dan informasi bagi pengguna jalan.
* Pembuatan marka jalan guna memandu arah dan posisi kendaraan secara visual.
Identifikasi lapangan yang telah dilakukan menunjukkan terdapat sekitar 60 hingga 70 titik lubang atau area rusak dengan kedalaman kerusakan rata-rata hanya sekitar 5 cm.Penanganan teknisnya relatif sederhana dan tidak memerlukan intervensi hingga lapisan bawah, jelas Saor.
Untuk mendukung kebutuhan material, BPJN NTT menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. Dalam hal ini, pasokan aspal diperoleh dari PT. Floresco melalui Surat Perintah Kerja (SPK).Benar, untuk dukungan aspal, kami bekerjasama melalui SPK dengan PT. Floresco. Jadi, pasokan aspal berasal dari PT. Floresco, imbuhnya.Hingga saat ini, total kebutuhan aspal yang digunakan untuk kegiatan penambalan mencapai 40 ton, yang telah digunakan untuk menyelesaikan seluruh titik kerusakan di lintasan utama Ruteng–Labuan Bajo.







