
DetikNTT.com || Kupang – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung pembangunan Bendungan Manikin diKecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/5). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kerja Wapres di NTT sejak Selasa (6/5), yang mencakup wilayah Kabupaten Sikka dan Kupang.Bendungan Manikin merupakan salah satu dari tujuh bendungan strategis yang dibangun pemerintah di NTT.
Proyek ini dimulai sejak tahun 2019 dan ditargetkan rampung pada 2025, dengan nilai investasi mencapai Rp2,059 triliun. Hingga saat ini, progres fisik bendungan telah mencapai 64 persen.Saat tiba di lokasi, Wapres Gibran disambut oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur John Asadoma, serta Bupati Kupang Yosef Lede dan Wakil Bupati Aurum Titu Eki.

Sementara Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Parlinggoman Simanungkalit, ST, M.P.S.D.A turut mendampingi Wapres dan memberikan penjelasan terkait proyek bendungan, termasuk peninjauan miniatur bendungan yang dibangun oleh PT Wijaya Karya (Wika), Adhi Karya, dan Jaya Konstruksi.Bendungan dengan luas lahan 6,7 kilometer persegi ini memiliki daya tampung total sebesar 28,20 juta meter kubik.
Infrastruktur ini dirancang untuk mengairi daerah irigasi seluas 6,27 hektare, meski data terbaru menunjukkan luasan yang telah difinalisasi mencapai sekitar 570,86 hektare. Selain itu, bendungan ini juga akan memasok air baku sebesar 700 liter per detik, yang dibagi rata untuk kebutuhan warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.Dari sisi energi, Bendungan Manikin dirancang mendukung ketahanan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 0,125 megawatt serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) apung dengan potensi hingga 29,8 megawatt

Pembangunan Bendungan Manikin bukan semata proyek infrastruktur, melainkan investasi jangka panjang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT, terutama dalam sektor pertanian, ketahanan air, dan energi terbarukan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memastikan keberhasilan proyek ini.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyempatkan diri menyapa warga yang tinggal di sekitar area bendungan. Peninjauan berlangsung sekitar 30 menit sebelum rombongan melanjutkan agenda kerja berikutnya.*







