Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerahPendidikan

SMAN 12 Kota Kupang Terapkan Manajemen Dana BOS dengan Transparan dan Bijak untuk Kemajuan Pendidikan NTT

443
×

SMAN 12 Kota Kupang Terapkan Manajemen Dana BOS dengan Transparan dan Bijak untuk Kemajuan Pendidikan NTT

Sebarkan artikel ini
Ket : Hendi Riswandi Ali, S.Pd., Gr., M.A.P, Plt. Kepala SMAN 12 Kota Kupang, foto : Lia Kiki

DetikNTT.Com || Kupang –  Hendi Riswandi Ali, S.Pd., Gr., M.A.P, Plt. Kepala SMAN 12 Kota Kupang, mengungkapkan bahwa salah satu kunci untuk memajukan pendidikan di NTT adalah pengelolaan Dana BOS yang transparan dan bijak. “Jika ingin pendidikan di NTT maju, kelolalah dana BOS dengan jujur dan bijak,” tegas Hendi kepada semua tenaga pendidikan di NTT.

Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Hendi, yang sebelumnya mengelola Dana BOS di sejumlah sekolah di NTT sejak 2015 hingga 2022, mulai menjabat sebagai Plt. Kepala SMAN 12 Kota Kupang sekitar tujuh bulan lalu. Dalam waktu singkat, ia berhasil menerapkan prinsip pengelolaan Dana BOS yang menekankan transparansi, kejujuran, dan pemanfaatan yang bijak.

Hendi menjelaskan bahwa selain kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang sesuai dengan kurikulum tahun ajaran 2025 dan program-program sekolah yang telah berjalan, salah satu inovasi yang menonjol adalah pengembangan program *soft skill* bagi siswa kelas 12. Program ini, yang dibiayai melalui Dana BOS, iuran komite, serta sumbangan dari para guru, bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang dapat digunakan setelah mereka lulus.

Baca Juga:  Kapolresta Kota Kupang Berikan Himbauan Jelang Hari Raya Idul Fitri

“Program ini kami fokuskan di semester dua kelas 12, setelah materi kurikulum dipadatkan pada semester satu. Kami menawarkan kelas-kelas keterampilan seperti pertukangan, tata boga, menjahit, merajut, dan komputer. Bahkan, kami bekerja sama dengan TNI untuk melatih siswa yang berminat bergabung dengan militer,” jelas Hendi.

Program *soft skill* ini diharapkan menjadi bekal hidup bagi siswa yang mungkin tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hendi juga berencana mengadakan pertemuan dengan orang tua, guru, dan komite sekolah untuk memfasilitasi pinjaman modal bagi siswa yang ingin memulai usaha kecil-kecilan setelah lulus.

Tidak hanya itu, Hendi juga berkomitmen untuk memanfaatkan semua sumber daya yang ada di sekolah, seperti tenaga pendidik dan dukungan dari orang tua, komite, serta masyarakat sekitar. Salah satu contoh nyata dari kepedulian bersama ini adalah kontribusi para guru yang ikut menyumbang dana untuk pembangunan fasilitas sekolah, seperti dua unit WC yang dikerjakan oleh siswa kelas pertukangan.

Baca Juga:  Dukung Program Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Bripka Agus Riyanto Damping Kelompok Tani Ae Heu

Hendi menekankan pentingnya pengelolaan Dana BOS yang efisien dan efektif untuk mendukung kualitas pendidikan.

“Kami hanya mengelola Dana BOS sebesar Rp360 juta, namun kami menggunakan dana ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan SDM guru, fasilitas sekolah, dan sistem pembelajaran yang lebih baik,” ujarnya.

Bahkan, ia menambahkan bahwa honor tambahan yang diterimanya dari komite sekolah selama menjabat sebagai Plt. Kepala Sekolah, sebesar Rp600.000 per bulan, tidak diambilnya, melainkan dikembalikan untuk mendukung kegiatan sekolah.

Dalam visi jangka panjang, Hendi berharap SMAN 12 Kota Kupang dapat menjadi sekolah yang **TERINDAH** (Terbaik, Rindang, Aman, Damai, dan Harmonis) pada tahun 2030. Meski saat ini sekolah masih dalam proses menuju visi tersebut, Hendi bertekad untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan dengan fokus pada pembentukan karakter, pengembangan potensi diri, serta peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Baca Juga:  Refleksi Kritis WALHI atas Persoalan Lingkungan dan Ancaman Bencana Ekologi di NTT

Untuk itu, setiap Jumat, sekolah mengadakan kegiatan “Undian Ceria” yang memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri, seperti bernyanyi, menari, dan berbagi kebolehan lainnya. Selain itu, untuk mendukung pengembangan literasi, sekolah juga telah memasang barcode informasi di berbagai tempat untuk memudahkan siswa mengakses pengetahuan umum melalui WiFi yang tersedia.

Hendi juga menegaskan bahwa NTT memiliki potensi besar, dan dengan pengelolaan yang tepat, pendidikan di daerah ini bisa berkembang pesat. “NTT tidak bodoh, yang membodohkan adalah korupsi. Mari kita bersama-sama membangun pendidikan di NTT dengan cinta dan komitmen,” pungkasnya.

SMAN 12 Kota Kupang saat ini memiliki 235 siswa, 36 tenaga pendidik, dan 4 staf administrasi. Dengan total Dana BOS sebesar Rp360 juta, sekolah ini berkomitmen untuk menggunakan dana tersebut sebaik mungkin demi kemajuan pendidikan dan kesejahteraan siswa.(Lia Kiki)

Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *