
DetikNTT.com||Kupang – Jane Natalia Suryanto menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat NTT dengan menggelar serangkaian aksi sosial di berbagai wilayah. Kegiatan tersebut sebagai Wujud Partisipasinya dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HUT Partai Amanat Nasional (PAN) ke-27. Jane bersama relawan turun langsung ke lapangan membawa bantuan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan warga, dari ekonomi hingga pendidikan dan olahraga.
Aksi sosial tersebut dimulai sejak Jumat, 9 Agustus 2025, dengan pembagian paket sembako di enam titik kelurahan di Kota Kupang.
Wakil Ketua PAN NTT ini mengatakan, Ratusan paket ini dibagikan kepada keluarga kurang mampu, lansia, dan warga yang terdampak kondisi ekonomi yang sulit.
“Bagi saya, kemerdekaan bukan hanya seremonial. Ia harus hidup dalam tindakan nyata yang memberi manfaat bagi sesama,” ungkap Jane
Jane juga meluaskan gerakan sosialnya ke berbagai pelosok NTT seperti di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), ia menyerahkan bantuan berupa semen untuk pembangunan gereja.
Sementara di Sumba Timur, ia memberikan bantuan keramik untuk gereja di Kanatang serta tiang gawang untuk mendukung aktivitas olahraga anak-anak muda di daerah tersebut.
Khusus bidang olahraga, Jane juga menyalurkan bantuan kostum olahraga yang tersebar di 12 kabupaten.
Jane Juga menaruh perhatian serius terhadap dunia pendidikan . Ia memberikan bantuan biaya registrasi (regis) serta beasiswa kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa dari berbagai kabupaten di NTT.
“Anak-anak kita di NTT punya potensi luar biasa. Jangan biarkan mereka berhenti sekolah hanya karena tidak punya biaya. Kita semua punya tanggung jawab untuk membuka jalan bagi masa depan mereka,” ujar Jane dengan tegas.
Kegiatan sosial ini dilaksanakan secara bertahap dan tersebar merata, dengan menggandeng tokoh masyarakat, pemuda gereja, komunitas lokal, serta relawan di berbagai kabupaten.
Jane menjelaskan bahwa kegiatan sosial ini dilakukan secara bertahap dan merata dengan menggandeng tokoh masyarakat, pemuda gereja, komunitas lokal, dan relawan di berbagai kabupaten. Menurutnya, pengabdian kepada masyarakat tidak boleh hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
“Setiap momentum penting seperti HUT RI harus menjadi ajang refleksi dan panggilan untuk memperkuat solidaritas sosial. Saya tidak bisa menjanjikan semua hal selesai seketika, tapi jika kita mulai dari hal-hal kecil dan konsisten melakukannya, perubahan besar akan datang,” pungkas Jane*









