Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Program Bangun Karya Resmi Ditutup, Kolaborasi BPOM dan Pemprov NTT Perkuat UMKM

190
×

Program Bangun Karya Resmi Ditutup, Kolaborasi BPOM dan Pemprov NTT Perkuat UMKM

Sebarkan artikel ini

DetikNTT.com- Kupang – Program Bangun Karya, hasil kolaborasi antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bentoel Group, resmi ditutup dalam sebuah seremoni di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Rabu (4/6/2025).

Program yang diluncurkan sejak Mei 2024 ini merupakan bagian dari kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa. Fokus utama program adalah pendampingan intensif kepada 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional, yang tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Alor.

Salah satu capaian signifikan program adalah pembangunan rumah produksi berstandar Good Manufacturing Practices (GMP) yang mempercepat proses perizinan usaha dari BPOM. Selain itu, lebih dari 300 pelaku usaha dan masyarakat telah mendapatkan edukasi terkait praktik produksi yang baik dan aman.

Baca Juga:  Dukung Team Kebangganya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang Nonton Langsung Persekota vs PS Malaka ETMC XXXIII

Dalam sambutannya, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi kontribusi sektor swasta dan lembaga pemerintah dalam memperkuat ekonomi daerah.

“Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menjawab tantangan konkret di lapangan. Kita mulai dari desa, dari pelaku UMKM kecil, untuk membangun NTT yang berdaya saing,” ujar Gubernur Melki.

Ia juga menekankan pentingnya mendukung gerakan “Beli Produk NTT” sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada barang dari luar. Data dari Bank Indonesia mencatat defisit perdagangan NTT mencapai Rp 51 triliun, di mana sebagian besar barang konsumsi sehari-hari justru berasal dari luar provinsi.

Baca Juga:  Apresiasi Kinerja Wasit Askab Ende dalam Turnamen Gerindra Cup 1, ini Penjelasan Ketua Komite Wasit

Sementara itu, Kepala BPOM RI, Irjen Pol. Dr. Jayadi, menegaskan komitmennya dalam mendukung pelaku UMKM agar mampu bersaing secara legal dan berkualitas.

“Legalitas bukan hanya soal izin, tapi jaminan mutu bagi masyarakat. BPOM akan terus mendorong UMKM agar mematuhi standar keamanan produk sekaligus bertumbuh secara ekonomi,” tegas Jayadi.

Acara ini turut dihadiri oleh para bupati dari kabupaten terkait, pejabat BPOM pusat dan daerah, serta pelaku UMKM binaan. Gubernur Melki juga mengungkapkan rencana ekspansi program serupa dalam skala yang lebih besar, termasuk dorongan kepada setiap kabupaten untuk memiliki produk air minum kemasan lokal.

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (0.31944445, 0.62109375);sceneMode: 8;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 43;

Ia menambahkan bahwa Bank NTT siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 1 triliun guna mendukung program One Village, One Product (OVOP) yang baru saja diluncurkan.

“Jika kita mampu menggantikan 10 persen saja dari barang yang masuk ke NTT dengan produk lokal, itu berarti ada Rp 5 triliun yang bisa diputar dalam ekonomi daerah,” tandasnya.

Penutupan program Bangun Karya ini menandai awal dari upaya yang lebih luas dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis desa dan pemberdayaan UMKM sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur.

Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *