
DetikNTT.com||Kupang — UMKM Fashion Tenun Ikat “Padu Padan by Erwin Yuan” sukses meraih peringkat 1dalam Kategori Usaha Kecil Mikro pada ajang Paritrana Award 2024 Tingkat Provinsi NTT yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Provinsi NTT.
Penganugerahan dilangsungkan di Hotel Harper Kupang pada Senin malam, 21 Juli 2025. Erwin Yuan, sang pemilik usaha yang akrab disapa “Mas Erwin”, tampil elegan dalam balutan busana tenun ikat koleksi terbaru brand-nya saat menerima penghargaan bersama dua finalis lainnya:La Moringan (peringkat 2) dan Ghaura (peringkat 3).
Kepada media, Erwin mengaku tidak menyangka akan meraih peringkat pertama.
“Ini kejutan besar bagi saya. Saya memang sempat diwawancara, tapi tidak berpikir akan menang. Walaupun surprise, saya tetap bersyukur dan memberi apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan NTT atas ajang ini, karena bisa mendorong pelaku usaha, ASN, karyawan, dan masyarakat luas untuk mau menjadi peserta dan melindungi pekerjanya lewat program jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujar Erwin.
Menurutnya, perlindungan terhadap pekerja sangat penting, karena risiko kerja bisa terjadi kapan saja.
“Jika terjadi kecelakaan kerja hingga meninggal, ahli waris bisa menerima santunan minimal Rp42 juta. Ini sangat membantu dan memberi rasa aman,” jelasnya.
Erwin menyatakan bahwa sejak mendirikan Padu Padan pada tahun 2021, seluruh karyawannya langsung didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Mungkin itu yang jadi pertimbangan kami bisa meraih peringkat pertama. Meski usaha kami masih mikro dan jumlah karyawan terbatas, tapi semua terlindungi lewat Jamsostek dan iurannya saya tanggung sendiri,” tambahnya.
Selain sebagai pemilik Padu Padan, Erwin juga dikenal sebagai Koordinator Timor Creative People (TCP), wadah komunitas model NTT dari berbagai daerah. Menurutnya, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan juga penting bagi para model.
“Mereka sering tampil di atas panggung dan melakukan perjalanan keluar daerah, bahkan luar negeri. Itu pekerjaan berisiko, jadi wajib terlindungi,” kata Erwin.
Ia berharap pemerintah dapat menyusun regulasi yang lebih kuat dalam penganggaran jaminan sosial ketenagakerjaan, terutama bagi pekerja rentan.
“Paritrana Award perlu diadakan setiap tahun, karena dapat menjadi sarana edukasi sekaligus evaluasi sejauh mana masyarakat memahami dan menerapkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Ini adalah langkah konkret dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di NTT,” tegasnya.
Erwin menutup wawancara dengan harapan agar semua kepala keluarga, sebagai tulang punggung ekonomi rumah tangga, bisa dilindungi jaminan sosial. Sebab jika terjadi risiko, BPJS Ketenagakerjaan akan menanggung biaya pengobatan hingga santunan kematian bagi ahli waris, sehingga keluarga tidak jatuh dalam kemiskinan baru.
Pada malam penganugerahan tersebut, brand Padu Padan juga menampilkan koleksi busana terbaru yang diperagakan oleh tujuh model dari Timor Creative People dan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk pasangan karyawan BPJS, Arif dan Suci.*







