Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
DaerahKesehatan

Dinas kesehatan provinsi NTT Bersama Permabudhi sosialisasikan masalah kesehatan

221
×

Dinas kesehatan provinsi NTT Bersama Permabudhi sosialisasikan masalah kesehatan

Sebarkan artikel ini

DetikNTT. Com || Kupang –Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) menggelar kegiatan edukasi kesehatan bertempat di Aula El Tari, Kupang, Selasa 20 Mei 2025 . Kegiatan ini mengangkat isu penting mengenai gizi buruk, stunting, dan penyakit menular yang masih menjadi tantangan serius di wilayah NTT.

Kegiatan Tersebut secara resmi di Buka oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk menciptakan generasi yang sehat dan berdaya saing.

“Tahun 2025, anak-anak NTT harus bertumbuh sehat dan memiliki daya saing seperti anak-anak di daerah lain. Untuk itu, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat dan memperbaiki lingkungan tempat tinggal,” ujar Erlina.

Sebelumnya, acara diawali dengan laporan panitia pelaksana yang disampaikan oleh Nur Azizah, SKM, M.Kes, yang mengapresiasi kehadiran para peserta dan dukungan dari berbagai pihak.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Materi pertama disampaikan oleh Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes, yang membahas berbagai permasalahan gizi anak Indonesia seperti stunting, wasting (gizi buruk), underweight (berat badan kurang), overweight (berat badan berlebih), serta dampak status gizi terhadap kualitas sumber daya manusia dan Human Capital Index (HCI) Indonesia. Ia juga menguraikan berbagai penyebab utama dari permasalahan gizi yang masih terjadi.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Vininsia M. Laura Mesang, Sp.A, yang memaparkan tingginya angka kejadian stunting di NTT. Ia menekankan pentingnya komitmen seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting melalui edukasi, perbaikan pola asuh, dan intervensi gizi sejak dini.

Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat dalam upaya menciptakan generasi masa depan yang lebih baik dan bebas dari stunting serta penyakit menular.*

Example 325x300
Baca Juga:  ETMC 2025 di Depan Mata, Ketua Askab PSSI Ende, Gelar Rapat Terbatas bersama Exco dan Perangkat Pertandingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *