DetikNTT.Com || Kupang – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar konferensi pers di Kantor Gubernur NTT pada Kamis (27/9/2024) untuk memberikan informasi terkait prediksi iklim dan langkah antisipasi menghadapi musim hujan yang diperkirakan akan lebih basah tahun ini. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT dan Kepala BPBD NTT.
Rahmattulloh Adji menyampaikan bahwa kondisi anomali di Samudera Pasifik dan Hindia berada dalam situasi netral. Berdasarkan prediksi BMKG, awal musim hujan di NTT akan tiba lebih cepat dari biasanya, terutama di wilayah Manggarai Barat, Manggarai Tengah, dan 19 zona lainnya. “Musim hujan diperkirakan akan dimulai pada awal November 2024, dengan puncaknya terjadi pada Januari 2025. Curah hujan diperkirakan akan berada di atas normal, menandakan musim hujan kali ini lebih basah,” ungkapnya.
Rahmattulloh juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi. BMKG akan terus memberikan edukasi terkait langkah mitigasi bencana hidrometeorologi kepada masyarakat.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, menyatakan bahwa perubahan iklim yang dipengaruhi oleh El Nino telah berdampak pada sektor pertanian. “Kami telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan informasi terkini kepada para petani agar mereka siap menghadapi musim tanam. Kami juga telah menyediakan benih unggul untuk memastikan kelancaran produksi,” jelas kepala Dinas
Dalam upaya mendukung para petani, Dinas Pertanian bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam mendistribusikan alat dan mesin pertanian (alsintan). Sebanyak 64 brigade alsintan telah disalurkan kepada petani di seluruh NTT.
Kepala BPBD NTT, Cornelis Wadu menyoroti kerentanan wilayah NTT terhadap bencana alam akibat topografi yang bervariasi. Beberapa daerah, terutama Pulau Sumba, memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran hutan.
Dengan peralihan musim yang semakin dekat, Pemerintah Provinsi NTT mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi bencana alam. Kolaborasi antara BMKG, Dinas Pertanian, dan BPBD akan terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat NTT. ( Lia )