Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Mutiara Tersembunyi dari Kabupaten Kupang, mempunyai Mimpi Besar bagi Kedua Orang tua

63
×

Mutiara Tersembunyi dari Kabupaten Kupang, mempunyai Mimpi Besar bagi Kedua Orang tua

Sebarkan artikel ini
Keterangan : Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay bersama Kedua Orang tua & Saudara, Foto : Lia

DetikNTT.Com || Kupang – Nono, menyimpan mimpi yang luar biasa besar. Lahir dan dibesarkan di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, kehidupan Nono penuh dengan kesederhanaan. Namun, di balik itu semua, ada impian yang sedang ia bangun, satu persatu, langkah demi langkah.

Pada usia yang baru menginjak sembilan tahun, Nono sudah mulai dikenal sebagai bocah yang tak biasa. Prestasinya di bidang matematika melampaui anak-anak seusianya. Namun, Nono tidak hanya bermimpi untuk unggul dalam matematika. Lebih dari itu, ia ingin membawa bakatnya ke panggung dunia, bersaing dengan anak-anak dari berbagai negara, dan menjadi yang terbaik.

Dalam perjalanan mewujudkan mimpinya, dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk dari mantan Kapolda NTT, Irjenpol Johni Asadoma. Pada 31 Januari 2023, dalam kunjungannya ke rumah Nono, Irjenpol Johni memberikan hadiah berupa sepeda, tablet, serta satu set meja dan kursi belajar. Hadiah paling berharga yang ia terima adalah tablet yang kini menjadi alat utama baginya untuk mengejar impiannya. Lewat tablet itu, Nono terus belajar, mengikuti les, mengerjakan soal-soal matematika, dan berkomunikasi dengan tutornya.

Baca Juga:  Miras jadi Penyebab Utama Meningkatnya Kecelakaan Lalu Lintas di Ende

Matematika adalah salah satu kunci mimpinya, namun Nono tahu bahwa ada satu hal penting lainnya yang ia butuhkan: kemampuan berbahasa Inggris. Di tengah kesibukannya mengikuti kompetisi matematika internasional, *Abacus Brain Gym*, Nono juga tak pernah absen dari les bahasa Inggris dasar yang ia ikuti. Dengan semangat yang sama seperti ketika mengerjakan soal matematika, Nono tekun belajar bahasa asing ini karena ia tahu, dengan bahasa Inggris, dunia akan lebih dekat dengannya.

Ketika ditanya tentang alasannya belajar bahasa Inggris, Nono dengan polos dan percaya diri menjawab, “Agar bisa berbicara dengan teman-teman dari negara lain.” Dalam sebuah kesempatan, dia memperkenalkan dirinya dalam bahasa Inggris sederhana: “Hello, my name is Nono. I came from Kupang. I live in Buraen. I am nine years old. Thank you.” Meskipun sederhana, kalimat ini adalah langkah awal yang menggambarkan keinginannya untuk lebih jauh lagi menjelajahi dunia di luar Buraen.

Baca Juga:  Pasangan Calon Bupati Sabu Raijua Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUP Ben Boi Kupang

Bagi Nono, dunia luar bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang kesempatan untuk berkomunikasi, bertukar pikiran, dan belajar dari orang lain. Lewat matematika dan bahasa Inggris, ia sedang membuka pintu menuju impian besar yang dia bayangkan, bahwa suatu hari nanti, dia tidak hanya akan bersaing, tetapi juga menang di panggung internasional.

Meski mimpinya besar, Nono tetaplah seorang anak. Ia masih bermain dengan teman-teman seusianya di sela-sela belajar dan kompetisi. Tapi setiap kali ia kembali ke meja belajarnya, ia mengingat tujuannya. Nono tahu bahwa untuk menggapai mimpinya, diperlukan kerja keras, dedikasi, dan tekad yang kuat. Dukungan yang ia terima, baik dari keluarga maupun orang-orang seperti Irjenpol Johni, memberinya semangat untuk terus maju.

Baca Juga:  Pj. Gubernur NTT Koordinasi Langkah Mitigasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Ketika banyak pihak meragukan adanya potensi gangguan mental pada Nono, ibunya menjelaskan serangkaian rutinitas anak kesayangannya. Saat dikonfirmasi dirinya menyebut sang anak sedang dalam keadaaan baik-baik saja dan sedang mengikuti kompetisi sembari les Bahasa inggris. “banyak orang memang ragu kalau Nono akan alami tekanan maupun gangguan mental, tapi sebagai seorang ibu sekaligus tutor, saya paham benar kondisi anak saya. Dia sedang baik-baik saja”.tegas Nur

Sebelumnya, pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay merupakan bocah genius juara dunia kompetisi Matematika, yang di tahun ajaran baru ini akan naik ke kelas Empat.

Disusul anak cerdas pemenang kompetisi Sains Tingkat Nasional, Angelus Syukur Teguh Timu Nitti, yang di tahun ajaran baru ini, naik ke kelas Enam. Keduanya merupakan murid berprestasi asal SDN Buraen I Amarasi Selatan, yang telah mengharumkan nama Kabupaten Kupang ke tingkat nasional bahkan internasional. ( Lia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *