DetikNTT.Com || Belu – Wakil Ketua DPW PAN Nusa Tenggara Timur (NTT), Jane Natalia Suryanto, membuktikan bahwa pengabdian kepada rakyat tidak harus selalu melalui kursi politik. Meski gagal melangkah ke Senayan maupun Gedung Sasando, Jane memilih jalur berbeda: membangun desa lewat sektor pertanian dan peternakan.
Komitmen itu ditunjukkan melalui panen perdana Kebun Jane di Belu, Jumat (5/9/2025). Lahan yang mulai digarap sejak Februari 2025 kini menghasilkan sekitar 15 ton hortikultura hanya dalam tujuh bulan. Komoditas yang dipanen meliputi cabai, labu, semangka biji, semangka non biji, hingga melon madu. Menjelang akhir September, kebun ini juga bersiap panen tomat, edamame, jagung, dan wortel.
“Panen perdana ini adalah bukti bahwa profesionalisme manajemen berpadu dengan ketulusan hati bisa menghasilkan sesuatu yang besar,” ujar Jane, yang pernah menjabat Vice President of Networking and External Affairs International Management Club di Houston, Texas (2005–2007).
Kebun Jane bukan sekadar usaha pribadi, melainkan juga membuka lapangan kerja bagi 35 tenaga tetap dari desa sekitar, ditambah pekerja harian sesuai kebutuhan.
“Saya paling terharu karena Kebun Jane bisa membuka harapan baru bagi warga desa. Mereka tidak perlu lagi jauh merantau, karena pekerjaan tersedia di kampung sendiri,” tuturnya.
Selain di Belu, Jane juga mengembangkan kebun di Sumba Timur serta memperkuat sektor peternakan melalui unit usaha ayam petelur dan program Babi Sehat di Kabupaten Rote Ndao. Semua inisiatif itu melibatkan masyarakat desa secara langsung, menjadikannya model pembangunan dari akar rumput.
Menurut Jane, pertanian dan peternakan bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga pembangunan manusia dan kemandirian desa. “Jika sektor ini kita kelola dengan sungguh-sungguh, Belu dan NTT tidak lagi identik dengan ketertinggalan. Justru kita bisa menjadi lumbung pangan yang membanggakan,” tegas peraih gelar MBA spesialisasi Finance, Accounting, dan Global Business (2007) ini.
Ia menambahkan, pengabdian kepada rakyat tidak harus berhenti hanya karena gagal di politik. “Bagi saya, gagal dalam politik bukan akhir dari segalanya. Justru ini awal untuk bekerja lebih nyata bersama rakyat. Perjuangan saya bukan soal kursi, tetapi tentang hati. Saya akan terus bersama rakyat, apapun jalannya,” pungkas Jane.
Ketekunan Jane di bidang pertanian dan peternakan menegaskan visinya untuk menjadikan Belu, Sumba, Rote Ndao, hingga seluruh NTT sebagai wilayah mandiri pangan dan penuh peluang kerja. Baginya, pengabdian nyata selalu lebih besar daripada sekadar ambisi politik **







