Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerahKriminalNasional

Kutuk Penyerangan terhadap Mahasiswa Katolik yang Sedang Beribadah, Angelo Desak Kapolri Tangkap Para Provokator

798
×

Kutuk Penyerangan terhadap Mahasiswa Katolik yang Sedang Beribadah, Angelo Desak Kapolri Tangkap Para Provokator

Sebarkan artikel ini
Ket : Anggota DPD Asal NTT Angelius Wake Kako, Foto : Istimewa

DetikNTT.Com || Jakarta – Senator asal NTT yang juga Ketua Harian Forum Aktivis Nasional mendesak Kapolri untuk segera menangkap provokator dan pelaku penyerangan terhadap para mahasiswa Katolik yang sedang menjalankan ibadat.

Peristiwa penyerangan itu terjadi ketika sejumlah mahasiswa sedang melakukan doa rosario di kos-kosan mereka di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/5) malam.

“Kapolri harus segera menangkap para provokotar dan pelaku penyerangan itu. Tidak boleh dibiarkan tindakan-tindakan kriminal dan intoleran seperti ini,” ujar Angelius Wake Kako, anggota DPD Dapil Satu Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga:  PENGUATAN HULU – HILIR UNTUK KEMBALIKAN INFLASI DALAM RENTANG SASARAN

Mantan Ketua PMKRI Nasional yang akrab disapa Angelo mengatakan bangsa ini dibangun di atas fondasi pulraritas yang menghormati perbedaan suku, agama dan golongan.

“Ini sikap dan tindakan primitif yang harus segera dibasmi. Tak boleh ada orang atau kelompok yang bertindak kriminal dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa,” tegasnya.

Menurut dia, negara ini berlandaskan Pancasila dan siapa pun bebas menjalankan ibadahnya. “Mereka yang menyerang  orang yang sedang beribadah adalah perusak negara Indonesia sebagai negara demokrasi.  Kapolri harus segera merespon ini dengan tegas,” janjut Angelo.

Baca Juga:  CHRISTIAN – SERENA CUM SOCIUS

Dia meminta pihak kepolisian sebagai alat negara segera tangkap provokator dan pelaku penyerangan tersebut,” tegasnya.

Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa Katolik di Serpong dari Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario sebagai bentuk devosi kepada Bunda Maria, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang membawa senjata tajam, seperti samurai dan balok.

Dalam aksi penyerangan itu, dua mahasiswi mengalami luka sayatan serius, sementara seorang mahasiswa pria Muslim juga ikut terluka saat berusaha membela dan melindungi mereka.

Baca Juga:  Pasangan Calon Bupati Sabu Raijua Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUP Ben Boi Kupang

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19:30 WIB, setelah didengar teriakan provokatif dari Ketua RT setempat yang meminta para mahasiswa untuk membubarkan diri dengan kata-kata yang tidak pantas.

Angelo tak lupa memberikan apresiasi kepada sejumlah warga Islam atas aksi solidaritas mereka yang membantu menyelamatkan para mahasiswa dari serangan tersebut.

“Terima kasih atas aksi solidaritas umat Islam  yang melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian setempat. Ini tindakan yang sangat terpuji,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *